Pages

Rabu, 05 November 2014

Memulai untuk Menulis

Hello gaes, kembali lagi ke dunia blogger, blog ku sampe banyak sarang laba-labanya gara-gara ga pernah di buka dan diisi tulisan. kalo ibarat makanan udah kadaluarsa atau expired kali yaa. Menulis sebuah kata yang udah ga asing lagi bagi kita sebenarnya. Setiap hari bahkan kita melakukannya, entah menulis pelajaran, catetan, curhat di diary atau menulis di media sosial bahkan blog seperti ini. 

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 26 Oktober 2014, aku berkesempatan ikut sebuah acara yang diadakan oleh sebuah provider handphone di Surabaya, yang menurutku acara itu cukup kece karena menghadirkan pemateri yang sudah ga asing lagi di dunia media sosial dan karya-karyanya bagi anak muda terutama. Yaakk, pemateri ini termasuk juga penulis idolaku sejak lama sih, selain pinter nulis dia juga jago stand up komedi dan membuat film layar lebar yang cukup segar. Siapa lagi kalo bukan Raditya Dika, acara yang bertajuk Coaching Class Digital Writing itu diikuti oleh beberapa siswa siswi dari SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, para peserta yang ikut sangat antusias termasuk aku juga sih, mungkin karena pembawaan Radit yang santai dan kocak juga kali ya hhaa..

Well disitu Radit mencoba berbagi ilmunya kepada anak-anak muda Surabaya tentang bagaimana sih trik dan tips menulis atau menjadi penulis. Radit menjelaskan jika tahap pertama menulis itu dimulai dengan mencari kegelisahan, yaaa KEGELISAHAN. Kegelisahan itu bisa dari dalam diri kita, dari orang lain maupun lingkungan sekitar. Biasanya kegelisahan itu muncul dari kenangan paling ga enak, nahh buat anak muda biasanya kan kebanyakan pengalaman galau ga enak gara-gara cinta, mungkin itu salah satu contohnya yang bisa dituangkan dalam tulisan kalian. Nah yang paling penting untuk menjadi penulis itu adalah niatnya, niat buat jadi penulis itu sendiri. kadang kalo ga mood nulis kita jadi males nulis, kalau lagi dapet mood nulis trus nulis, ya kayak aku juga nih, ngeblog aja ga teratur saking sibuknya juga sihh (baca: males). Kata Radit dalam acara itu sih yang penting kalian pas mood atau enggak tetep dipaksa buat nulis, ya walopun bahasanya kadang agak berantakan dan kececer juga waktu ga mood nulis, tapi intinya tetep paksa nulis gitu katanya. Nulis juga dengan sepenuh hati, ngalir aja intinya ga usah memikirkan nanti tulisanku bakal terkenal atau enggak, atau bakal diterima penerbit atau enggak semisal yang mau nulis novel. Cobalah terus menulis dan belajar menulis sekalian mengasah kemampuan kita dalam hal perbendaharaan kata atau merangkai kata-kata,hhooo,, aku lupa kata siapa ya yang pernah bilang jika tulisan itu bisa mengabadikan setiap momen atau sejarah yang kalian alami, keep semangat nulis yokk, :) #EfR

0 komentar:

Posting Komentar